Rabu, Maret 18, 2009

Deteksi Dini Kanker Mulut Rahim

Karsinoma serviks uteri atau yang umumnya dikenal dengan kanker mulut rahim yang menyerang kaum perempuan. Pada Pertemuan Anggota bulan Februari lalu, Penasihat kita, dr Eva Adamhar, menjelaskan apa dan bagaimana cara kita melakukan deteksi dini pada kanker ini.

Kanker leher rahim diduga disebabkan oleh virus HPV (Human Papilomma Virus). Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini, yaitu: semakin muda perempuan melakukan hubungan seksual akan semakin tinggi risiko terkena kanker ini; terlalu sering melahirkan, apalagi dengan jarak yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun); sering berganti pasangan dalam berhubungan seksual; gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, kurang memperhatikan gizi, dan tidak menjaga kebersihan alat kelamin secara semestinya; dan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim.

Gejala dari kanker ini salah satunya adalah pendarahan vagina yang tidak normal (antara siklus menstruasi, setelah menopause, dll) dan keluarnya cairan dari vagina, keputihan yang tidak normal (keruh dan berbau).

Untuk itu perempuan yang aktif melakukan seksual disarankan untuk mengadakan cek pap smear secara teratur. Metode pap smear adalah memeriksa sel-sel yang diambil dari cairan mulut rahim dan diperiksa dengan mikroskop, untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Tes ini tidak memakan banyak waktu karena berlangsung hanya beberapa menit, tidak sakit dan biayanya pun relatif terjangkau. Pap smear dapat mendeteksi hingga 90 persen kasus kanker mulut rahim secara akurat, sehingga angka kematian perempuan akibat kanker serviks pun dapat menurun sampai lebih dari 50 persen.

Selain tes pap smear, saat ini pencegahan kanker serviks dan perlindungan terhadap infeksi HPV dapat dilakukan dengan pemberian vaksin. Vaksin yang disebut antiHPV ini bersifat quadrivalent, yaitu memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18 yang merupakan penyebab dari 70 persen kanker serviks. Juga dari HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan 90 persen kasus genital warts (kutil pada alat kelamin).

Tidak ada komentar: