Senin, November 17, 2008

Dari redaksi

Pertengahan bulan Oktober hingga pertengahan bulan November 2008 merupakan periode yang cukup padat kegiatan bagi DWP KJRI Hong Kong. Namun berkat kerja sama yang baik, tugas yang diemban DWP KJRI Hong Kong akhirnya satu per satu dapat ditunaikan dengan memuaskan. Sekali lagi perkenankan kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat.

Tanpa banyak bertutur kata lagi, kami mengucapkan selamat membaca liputan kegiatan kami ini. Walaupun ringkas, setidaknya bisa menjelaskan apa saja yang terjadi selama ‘periode padat kegiatan’ ini. Salam hangat selalu dari kami semua.

Promosi budaya Indonesia di Matilda Sedan Chair Bazaar

Matilda Sedan Chair Race & Bazaar adalah acara penggalangan dana tahunan untuk amal yang rutin diadakan oleh The Matilda International Hospital. Dari tahun ke tahun, acara ini selalu menyedot minat peserta dan pengunjung. Dengan mengusung tema cheers, chairs, and charity, suasana akrab dan meriah pun tercipta di area pertandingan dan bazaar yang berlangsung di halaman The Matilda International Hospital, Mount Kellet Road-The Peak Hong Kong tanggal 16 November 2008 lalu.

Di tahun ini, DWP KJRI Hong Kong turut berpartisipasi dalam memeriahkan bazaar dengan menyumbangkan dua buah tarian daerah yang dibawakan oleh putri-putri para anggotanya. Selain untuk beramal, diharapkan hal ini dapat lebih memperkenalkan budaya Indonesia di kalangan internasional.

Di tengah sorotan matahari yang amat terik dan menyilaukan mata, tarian Pendet dari Pulau Dewata membuka sajian dari Indonesia. Tari Pendet yang berlangsung dengan mulus dan cantik pun mendapatkan sambutan meriah dari para penonton. Tari piring dari Ranah Minang yang unik pun mendapatkan sambutan yang tak kalah ramainya. Usai menari, banyak penonton yang meminta diabadikan bersama para penari Pendet dan Tari Piring.

Selain tarian, DWP KJRI Hong Kong juga membuka stand yang diisi dengan produk-produk kerajinan Indonesia. Walaupun ukurannya mini, stand Indonesia juga menarik minat pengunjung—dari yang sekadar melihat, bertanya-tanya, mengobrol, sampai yang benar-benar membeli. Sambil berjualan, misi mempromosikan hasil kerajinan Indonesia tetap berjalan.

Partisipasi DWP KJRI Hong Kong yang berlangsung dengan lancar dalam acara ini tentunya tidak diraih begitu saja. Untuk itu Pengurus DWP KJRI Hong Kong mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga kerja sama kita akan selalu terjaga dan semakin meningkat lagi.

Buat aksesori sendiri, yuk?

Kita pasti sering melihat berbagai aksesori dari manik-manik yang gaya. Mulai dari yang harganya murah hingga yang mahal, yang sederhana hingga yang rumit bentuknya, yang unik hingga yang pasaran, ribuan jenis kreasi aksesori dari manik-manik yang juga dikenal dengan sebutan beads and wire bisa kita dapatkan.

Kalau Anda ingin koleksi beads and wire yang unik, kenapa tidak membuatnya sendiri? Pada Pertemuan Anggota tanggal 12 November 2008 lalu, Ny. Fauziah Desai dan Ny. Titi Shibuya menularkan ilmu mereka dalam membuat aksesori dari manik-manik. Langkah-langkah dasar merangkai aksesori dijelaskan secara jelas dan runut oleh sang narasumber dan para peserta yang hadir pun diajak untuk praktik bersama-sama.

Ny. Fauzia Desai dan Ny. Titi Shibuya pun dengan sabar membimbing para peserta dalam membuat kreasi perdana mereka. Dalam kesempatan ini, peserta juga mendapatkan informasi mengenai buku-buku yang bisa dijadikan inspirasi dan panduan dalam merangkai manik-manik serta tempat mencari bahan aksesori (untuk yang tinggal di Hong Kong SAR, silakan jelajahi daerah Shamshuipo untuk mencari bahan-bahan menarik).

Tutorial singkat dalam membuat kreasi aksesori ini pun ditutup dengan foto bersama para peserta dengan hasil karya masing-masing. Tak lupa, DWP KJRI Hong Kong yang diwakili oleh Penasihat DWP KJRI Hong Kong, Ny. Eva Adamhar, memberikan tanda terima kasih kepada kedua ibu yang bersedia berbagi ilmu kepada seluruh anggota DWP KJRI Hong Kong kali ini.

Selamat datang anggota baru dan selamat ulang tahun bagi yang berhari jadi di bulan November




DWP KJRI Hong Kong kembali mendapatkan anggota keluarga baru yang bergabung di bulan November 2008 ini. Para wajah baru tersebut adalah Ny. Silvy Lewis dan Ny. Wartini Steven. Selamat datang dan selamat bergabung dengan kami.

Segenap anggota DWP KJRI Hong Kong juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada para anggota yang merayakan hari jadinya di bulan ini, yaitu Ny. Nunuk Bramono, Ny. Tannya Ferdy Sumanto, Ny. Ana Bahar, dan Ny. Iin Porter. Selamat ulang tahun, Ibu-Ibu. Semoga selalu sukses dan berada dalam lindungan Tuhan YME.

Tari-tarian Indonesia juga menyemarakkan panggung Asia Ethnic Cultural Performances

Leisure and Cultural Services Department bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong dan Consulate General of India mengadakan Asia Ethnic Cultural Performances pada tanggal 8 November 2008 lalu di Hong Kong Cultural Centre Piazza—Tsim Sha Tsui.

Dalam kesempatan ini KJRI Hong Kong bekerja sama dengan DWP KJRI Hong Kong menampilkan tari daerah yang dibawakan oleh sanggar tari anak-anak di bawah sayap DWP KJRI Hong Kong. Tari Ratoh Duek dari Aceh, Tari Piring dari Sumatera Barat, dan Tari Pendet dari Bali dibawakan dengan indah oleh anak-anak. Kesungguhan anak-anak dalam berlatih menghasilkan gerakan yang apik. Tentunya keberhasilan penampilan anak-anak juga tak lepas dari bantuan pelatih dan tim ‘belakang panggung’ yang andal, mulai dari para perias, seksi konsumsi, dan seksi transportasi yang dengan sigap dan cekatan selalu ada saat dibutuhkan. Keberhasilan ini juga merupakan pemacu semangat kita semua untuk terus mengharumkan nama bangsa di mana pun kita berada.

Tarian Indonesia meriahkan Yue Hwa Indonesia Bazaar

Yue Hwa bekerja sama dengan KJRI Hong Kong dan didukung pula oleh Garuda Indonesia dan Bank of China (Hong Kong) mengadakan Indonesia Bazaar. Indonesia Bazaar yang berlangsung sejak tanggal 30 Oktober hingga 30 November 2008 ini merupakan promosi produk Indonesia. Sepanjang berlangsungnya Indonesia Bazaar ini, promosi budaya berupa tari-tarian Indonesia juga diadakan sepanjang akhir pekan di setiap minggunya.

Dalam kesempatan ini Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong bekerja sama dengan DWP KJRI Hong Kong turut memeriahkan panggung dengan menghadirkan Tari Ratoh Duek dari Aceh, Tari Piring dari Sumatera Barat, dan Tari Pendet pada hari Minggu tanggal 2 November 2008. Tarian yang dinamis dan atraktif ini dibawakan dengan apik oleh putri-putri anggota DWP KJRI Hong Kong. Sambutan meriah pun diberikan oleh para hadirin.

Tarian daerah oleh anak-anak akan kembali mewarnai panggung Yue Hwa Indonesia Bazaar pada tanggal 29 November 2008. Apabila Anda berminat untuk menyaksikan, silakan kunjungi Yue Hwa Indonesia Bazaar di Yue Hwa Chinese Emporium di 309 Nathan Road, Yaumatei, Kowloon (Jordan MTR station).

Kunjungan silaturahmi DWP KBRI Tokyo

DWP KJRI Hong Kong kembali kedatangan tamu istimewa. Pada tanggal 29 Oktober 2008, rombongan DWP KBRI Tokyo dipimpin oleh Ketua DWP KBRI Tokyo tiba di Hong Kong untuk mengadakan kunjungan wisata selama tiga hari sekaligus bersilaturahmi dengan seluruh anggota DWP KJRI Hong Kong.

Dalam rangka temu muka tadi, rombongan tamu dan sebagian besar anggota DWP KJRI Hong Kong pun berkumpul untuk santap siang bersama di Wisma Puri Mandiri. Dalam santap siang bersama tanggal 30 Oktober 2008 ini, kedua pihak saling bertukar sepatah dua patah kata dan tanda mata.

Semoga kunjungan seperti ini akan semakin mempererat rasa persaudaraan seluruh anggota DWP di mana pun kita berada. Walaupun jauh di mata tetapi selalu dekat di hati.

Tambah kompak dan tambah wawasan dengan jalan-jalan bareng ke Shenzhen

Pada tanggal 24 Oktober 2008, Penasihat, Pengurus, dan Anggota DWP KJRI Hong Kong berwisata ke Shenzhen. Selain untuk menambah wawasan, kegiatan ini juga bertujuan untuk lebih mempererat tali persaudaraan yang terjalin antarsesama anggota.

Dalam kesempatan kali para peserta jalan-jalan diajak untuk mengunjungi desa lukisan yang dikenal dengan nama Dafen Oil Painting Village. Aneka lukisan dalam berbagai aliran dan keindahan sungguh membuat seluruh peserta kagum. Objek lain yang dikunjungi adalah industri keramik Shenzhen. Mata para peserta kembali dimanjakan dengan berbagai kreasi keramik Cina yang namanya sudah terkenal di mana-mana.

Acara yang memakan waktu sehari penuh ini bisa dibilang berjalan dengan sukses. Setelah mata puas, perut kenyang, dan hati senang, rombongan kembali ke Hong Kong. Pertanyaan berikutnya, kapan kita jalan-jalan bareng lagi, ya…?

Lapis Surabaya

Bahan:
250 g mentega
150 g margarin
(bila ingin menggunakan mentega semua, siapkan 400 g mentega)
28 kuning telur
1 putih telur
2 sdm susu bubuk
70 g terigu
1 sdm cokelat bubuk
250 g gula castor
1 sdt ovalet
Vanili

Cara membuat:
  1. Kocok mentega, margarin, dan susu bubuk dengan mixer sampai lembut.
  2. Di wadah terpisah, kocok telur, gula, dan vanili dengan mixer selama 20 menit. Tambahkan ovalet, kocok kembali selama 5 menit.
  3. Masukkan adonan mentega yang sudah dikocok ke dalam adonan telur, aduk dengan mixer perlahan hingga tercampur rata.
  4. Masukkan tepung terigu sambil diayak, aduk perlahan menggunakan spatula.
  5. Bagi adonan menjadi 3 bagian. Beri satu bagian adonan dengan cokelat bubuk yang diayak.
  6. Masukkan masing-masing adonan ke dalam 3 loyang ukuran 25 x25 cm yang telah dioles mentega dan ditaburi terigu.
  7. Panggang dalam oven dengan suhu 180◦C.

Penyelesaian:

  1. Beri selai seluruh permukaan kue yang telah dipanggang.
  2. Tumpuk ketiga bagian kue yang sudah matang dan diberi selai, dengan urutan kuning-cokelat-kuning.
  3. Ratakan sisi-sisinya dengan pisau.
  4. Potong-potong dengan ukuran sesuai selera.

Resep oleh Ny. Ani Nugroho.