Selasa, Mei 13, 2008

Dari Redaksi

Sebagai warga negara Indonesia yang merantau di negeri orang, sudah sewajarnya bila kita berusaha menjaga nama baik bangsa dan mempromosikan kelebihan negara kita sendiri. Itulah yang mendorong organisasi kita tercinta ini mendukung dan berpartisipasi aktif pada The Link Indonesia Festival yang diadakan oleh KJRI Hong Kong bekerja sama dengan dua lembaga swasta. Liputan mengenai pembukaan festival dan daftar acara festival bisa Anda baca di blog kita bulan ini.

Masih dalam upaya menjaga nama baik bangsa, sungguh beruntung kita memiliki seorang Ibu Eva Adamhar sebagai Penasihat DWP KJRI Hong Kong. Di sela-sela kesibukan mendampingi Konjen RI untuk Hong Kong, ibu dokter yang ramah ini masih meluangkan waktu untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan memperkenalkan negara kita pada forum internasional dengan aktif mengikuti acara yang diadakan perkumpulan istri kepala perwakilan di Hong Kong. Salah satu kegiatannya juga kami hadirkan di sini.

Berbagai artikel dalam kolom lainnya tentunya akan memperkaya pengetahuan kita sebagai pendamping suami. Untuk itu, simak terus sajian kami dalam blog bulan Mei 2008. Selamat menikmati.

Hindari Keropos Tulang lewat Senam Pencegahan Osteoporosis

Ada yang lain di Pertemuan Anggota DWP KJRI Hong Kong bulan Mei ini. Kalau biasanya para ibu hadir dengan busana rapi dan sepatu formal, tidak demikian halnya dengan hari ini. Semua datang dengan pakaian olahraga beraneka warna dan model lengkap dengan sepatu olahraga mereka. Apa pasal? Ternyata di pertemuan kali ini Penasihat kita yang juga seorang dokter, Ibu Eva Adamhar, akan membimbing para anggota untuk melakukan senam pencegahan osteoporosis.

Dengan wajah cerah dan senyum tak lepas dari bibir, Ibu Eva Adamhar pertama-tama menjelaskan bahwa osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah karena kekurangan kalsium. Osteoporosis umumnya lebih banyak diderita kaum perempuan, terutama mereka yang memasuki masa menopause. Namun penelitian terakhir menunjukkan, osteoporosis tidak lagi didominasi mereka yang telah memasuki masa menopause. Yang tergolong muda pun bisa terkena osteoporosis akibat perubahan gaya hidup dan pola makan. Faktor-faktor yang membuat seseorang lebih rentan terkena osteoporosis di antaranya adalah: memiliki massa tulang yang rendah,, memiliki kerabat dengan riwayat osteoporosis, memiliki ukuran tulang yang kecil, kurang hormon estrogen, terutama setelah menopause, rendah asupan kalsium, mengonsumsi obat yang mengandung kortikosteroid, rendahnya kadar testosteron (pada pria), kurang olahraga/aktivitas, merokok, dan mengonsumsi alkohol.

Sebelum mulai bersenam, Ibu Eva Adamhar mengajak semua anggota yang hadir untuk menyimak rekaman penjelasan lebih lanjut mengenai osteoporosis dan senam pencegahan osteoporosi dari Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Prof Dr dr Ichramsjah A Rachman SpOG(K). Menurut Ketua Umum Perosi, pencegahan osteoporosis sebenarnya cukup mudah yaitu mengonsumsi kalsium dalam kadar cukup, bergerak aktif, terkena matahari pagi atau sore selama setengah jam setiap hari, serta menghindari rokok dan alkohol.

Setelah kurang lebih sepuluh menit menyimak penjelasan tadi, Ibu Eva Adamhar pun memimpin senam. Senam pencegahan yang terdiri atas empat bagian (pemanasan, latihan inti I, latihan inti II, dan pendinginan) diikuti dengan serius oleh semua peserta. Di menit-menit pemanasan, semua peserta masih mengikuti senam dengan santai dan mudah. Namun menginjak pertengahan latihan inti I dan II yang terdiri atas gerakan ritmis dan dinamis, lengkap dengan latihan pembebanan (endurance), banyak juga ibu-ibu yang mulai keteteran mengikuti senam. Sementara itu Ibu Eva Adamhar masih memimpin senam dengan lincah dan bersemangat sambil tetap tersenyum cerah. Ternyata, senam ini cukup menguras tenaga mereka yang selama ini kurang berolahraga. Senam ditutup dengan pendinginan dan senam lantai.

Usai senam yang berdurasi kurang lebih 45 menit, Ibu Mira Soerjanatamihardja mewakili seluruh anggota DWP KJRI Hong Kong menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ibu Eva Adamhar yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membagi ilmu yang pastinya amat berguna bagi kita semua ini. Dalam kesempatan ini, salah satu anggota DWP KJRI Hong Kong, Ibu Nunuk Bramono, juga menyampaikan bahwa senam ini sungguh bermanfaat untuk semua yang hadir mengingat semua anggota merupakan perempuan yang bisa dikatakan memiliki risiko terkena osteoporosis.

Selamat Datang Anggota Baru dan Selamat Ulang Tahun bagi Anggota yang Berhari Jadi di Bulan Mei


Di bulan ini kembali kita mendapatkan anggota baru yang akan menyemarakkan organisasi kita. Selamat bergabung dengan keluarga besar DWP KJRI Hong Kong, Ibu Mary Sofiva dan Ibu Nina Liem.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan Mei biasanya menjadi bulan ‘panen’ hari jadi anggota DWP KJRI Hong Kong. Pada pertemuan anggota bulan ini, kita berkesempatan untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ibu Indriastuti, Ibu Medya Wahyudi, Ibu Angelia Yohanna, Ibu Fauzia Desai, Ibu Hanny Austin, Ibu Ani Nugroho. (Ibu Devi Mora, Ibu Endah Setyobudhi, Ibu Eliya Fanani, Ibu Ennie Kamirdjan, Ibu Lela Ho, dan Ibu Maria Tan berhalangan hadir pada saat penyematan tanda kasih). Semoga Ibu-Ibu selalu sehat, bahagia, dan sukses.

The Link Indonesia Festival Digelar Sepanjang Bulan Mei di Hong Kong

Selama satu bulan penuh KJRI Hong Kong membuat gebrakan dengan menggelar The Link Indonesia Festival untuk mempromosikan produk dan budaya Indonesia di Hong Kong yang diadakan di lima pusat pembelanjaan. Festival ini dapat terwujud atas prakarsa Konsul Jenderal RI di Hong Kong, Bapak Ferry Adamhar, yang berhasil menggandeng Yue Hwa Chinese Emporium dan pengelola shopping centre “The Link” untuk bekerja sama mulai tanggal 1 Mei 2008 hingga 1 Juni 2008. Festival tersebut memamerkan dan menjual beberapa kerajinan, produk makanan, informasi pariwisata Indonesia dalam rangka Visit Indonesia Year 2008, serta menampilkan pergelaran budaya Indonesia.

Pembukaan The Link Indonesia Festival ini bertempat di Kai Tin Shopping Centre pada 1 Mei 2008 lalu dengan dimeriahkan tiga artis Hong Kong yang mengenakan busana Minang dan Betawi. Terlihat tiga ratus undangan hadir dan keramaian pengunjung juga memadati acara ini. Festival dibuka bersama oleh Konsul Jenderal Ferry Adamhar, Mr. Ian Robins (CEO The Link), Mr. Yu Kwok Chun (Yue Hwa Chinese Emporium), Mr. Chan Kam Lam (Hong Kong SAR Legco-Anggota Parlemen) dengan penabuhan tifa (gendang dari Papua) disertai derai konfeti beraneka warna.

Acara pembukaan dilanjutkan dengan peragaan busana Minang dan Betawi yang dibawakan oleh artis Hong Kong, Shirley Yeung dan Fiona Yuen berpasangan dengan Adit Haris Munandar dan Michael (masyarakat Indonesia). Dalam kesempatan ini, kedua pasangan tersebut juga menampilkan prosesi upacara adat pernikahan ‘sungkeman’.

Shirley Yeung, Fiona Yuen, beserta MC Gina Cheung dan Jihno Jahja menyambung acara dengan memperkenalkan Bahasa Indonesia sehari-hari kepada seluruh pengunjung yang hadir. Untuk lebih memeriahkan suasana, diadakanlah kuis mengenai Indonesia yang mendapatkan sambutan positif dari para pengunjung.

Acara dilanjutkan dengan hadirnya koki dari IR 1968-Restaurant & Bar (restoran Indonesia tertua di Hong Kong) untuk membawakan demo membuat gado-gado yang merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia. Para undangan VIP yang hadir juga berkesempatan mencicipi gado-gado ala IR 1968 tersebut.

Dua tarian oleh anak-anak yang telah berlatih selama dua bulan di bawah bimbingan Ibu Mira M.A. Soerjanatamihardja menempati urutan acara berikutnya. Tari Piring dari Minang serta Tari Ratoh Duek dari Aceh dibawakan dengan apik dan penuh semangat oleh putri-putri home staff dan local staff KJRI, BUMN, dan masyarakat Indonesia di Hong Kong. Sambutan hangat penonton membuat bangga dan bahagia para ibu yang selalu setia mendampingi putri mereka.

DWP KJRI Hong Kong tak ketinggalan ikut aktif mengenalkan aneka kue tradisional Indonesia pada masyarakat Hong Kong. Selain untuk promosi, kegiatan penjualan kue ini juga untuk tujuan sosial. Hasil penjualan setiap akhir minggu selama bulan Mei 2008 ini akan disumbangkan ke Indonesia. Pada kesempatan tersebut kue yang dijajakan adalah Sosis Solo, Talam Ubi, Kelepon, dan Karamel yang tentu tak diragukan lagi kelezatannya. Penasihat Dharma Wanita KJRI Hong Kong, Ibu Eva Adamhar, juga turun tangan sendiri untuk menjelaskan kue-kue tersebut agar para pengunjung tertarik untuk mencoba. Hanya dalam waktu singkat kue-kue yang dijajakan habis diserbu pengunjung. Tak kurang dari dua puluh aneka kue tradisonal Indonesia akan diperkenalkan kepada masyarakat Hong Kong selama festival ini.

Keseluruhan acara pembukaan The Link Indonesia Festival ini berlangsung amat sukses. Acara pembukaan juga diliput oleh stasiun TVB, RCTI, Antara, dan lima media cetak. Festival akan digelar di lima pusat pembelanjaan, masing-masing berlangsung selama satu minggu. Daftar tempat dan acara festival bisa Anda klik di sini: The Link Indonesia Festival. Penasihat dan Pengurus DWP KJRI Hong Kong amat mengharapkan partisipasi para anggota untuk bersama-sama memeriahkan festival sepanjang bulan Mei 2008.

(Ani Nugroho)
Foto selengkapnya bisa dilihat di galeri foto.

Coffee Morning di Persia

Ibu Eva Adamhar, Penasihat DWP KJRI Hong Kong, aktif mengikuti beberapa kegiatan yang melibatkan istri-istri Kepala Perwakilan di sela kesibukan beliau mendampingi Konjen Ferry Adamhar bertugas. Salah satunya adalah Coffee Morning yang diadakan di kediaman Mrs. Wafa Al Waqaian, istri Konsul Jenderal Kuwait untuk Hong Kong pada tanggal 23 April 2008 yang lalu.

Di rumah beliau yang asri dan ditata dengan apik, Ibu Eva Adamhar dan tamu-tamu yang lain berkesempatan mengagumi koleksi buku-buku Islami kuno dan beberapa barang kerajinan yang indah serta tak ternilai harganya. Di antara sekian banyak koleksi yang ditampilkan terdapat beberapa amulet (dahulu mempunyai arti barang atau perhiasan yang diyakini dapat menolak bala. Saat ini lebih tepat sebagai barang kerajinan dengan nilai kebudayaan yang tinggi.) berupa kotak yang dihias huruf kaligrafi yang sangat indah dan artistik.

Selain keramahan Persia yang khas yang diberikan nyonya rumah, para tamu juga dapat menikmati suguhan kue-kue tradisonal Kuwait yang disediakan secara khusus, sehingga menambah hangatnya suasana dan eratnya jalinan persaudaraan. Acara Coffee Morning ini pun ditutup dengan foto bersama.

Anggota DWP KJRI Hong Kong dapat ikut mengagumi kerajinan amulet dan kitab kuno dari beberapa foto di sini. Dengan menghargai dan mengerti kebudayaan bangsa lain, Ibu Eva Adamhar ingin mengajak kita untuk dapat lebih memahami bangsa tersebut. Saling pengertian dan menghargai sesama adalah sesuatu yang kita perlukan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di dunia.

(Ani Nugroho)

Peringatan Maulid Nabi pada Pengajian Ibu-Ibu

Atas prakarsa Penasihat DWP KJRI Hong Kong, Ibu Eva Adamhar, pada tanggal 10 April 2008 lalu pengajian Ibu-Ibu Musholla Al Falah KJRI Hong Kong menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan yang mengusung tema mengenal Nabi Muhammad SAW sebagai idola dan panutan umat muslim ini berlangsung di Musholla Al Falah, Lt. 4 Gedung KJRI Hong Kong dari pukul 11.00 dengan khidmat dan lancar.

Dalam kesempatan ini Konjen RI untuk Hong Kong, Bapak Ferry Adamhar, hadir dan berkenan memberikan sambutannya sekaligus membuka peringatan Maulid Nabi. Turut hadir dalam acara ini Kepala Kanselerai-Bapak Dicky D. Soerjanatamihardja, Ketua Musholla Al Falah-Bapak Haris Munandar N., dan Sekretaris Musholla Al Falah-Ibu Heni Hamidah. Peringatan ini tentunya juga dihadiri oleh kurang lebih 25 ibu-ibu anggota pengajian Al Falah, kelompok pengajian Holaqoh Kamis dari Masjid Ammar Wanchai, dan para nakerwan yang saat ini berada di shelter KJRI Hong Kong.


Acara peringatan ini dipandu oleh Ibu Retno Bambang sebagai MC. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an dilantunkan oleh Ibu Ana Bahar dengan saritilawah Ibu Medya Wahyudi. Ustad Muhaemin mengisi acara dengan mengadakan ceramah/diskusi dan membimbing para hadirin untuk melantunkan shalawat bersama. Sebagai penutup acara, seluruh hadirin melakukan Shalat Tasbih berjamaah.

Puding Krim Karamel Khas Ibu Ani Nugroho

Buat para anggota DWP KJRI Hong Kong, lezatnya puding karamel buatan Ibu Ani Nugroho sudah tidak diragukan lagi. Sudah rasanya yummy, tampilannya pun biasanya amat memikat hati. Karena banyak penggemar yang meminta resep puding ini, Ibu Ani Nugroho pun dengan senang hati membaginya dengan kita semua. Terima kasih, Bu Ani.

Bahan:
karamel dari 100 gram gula
650 ml susu cair
125 gram gula kastor
3 telur kocok lepas
3 kuning telur
1 sdm vanilla essence

Cara membuat :

  1. Buat karamel: Masukkan gula ke panci yang bawahnya tebal. Panaskan sampai gula meleleh dan menjadi karamel. Matikan api,masukkan 2 sdm air matang, aduk. Taruh di gelas ramekin kecil atau satu pyrex besar.
  2. Panaskan oven 175° C.
  3. Panaskan susu tapi jangan sampai mendidih.
  4. Kocok gula,telur dan kuning telur. Masukkan susu sedikit demi sedikit. Saring.
  5. Tuang di atas karamel.
  6. Letakkan ramekin atau pyrex di loyang yang telah diisi air panas setinggi ½ ramekin (au ban marie). Panggang dalam oven selama 40 menit.
  7. Dapat disajikan hangat atau dingin (bila dimasukkan lemari es, sebelah atasnya ditutup).

Resep di atas adalah resep klasik atau kuno, yang tentunya dapat dimodifikasi sesuai selera. Penyelesaian selain dioven, juga dapat dikukus. Susu dapat ditambah/diganti dengan yogurt rasa buah, rasa dapat ditambah dengan parutan kelapa, jahe, atau irisan buah.

Buku Bulan Ini: Batik, Fabled Cloth of Java

Anda mungkin sudah mengamati bahwa saat ini batik sedang kembali 'naik daun' di kalangan anak muda Indonesia. Dengan model dan cutting busana modern, mengenakan batik jadi sesuatu yang in dan tidak melulu berkesan formal.

Di balik tren yang ada sekarang, tidak ada salahnya kita mengetahui sejarah batik yang merupakan warisan tak ternilai harganya dari para leluhur. Terlebih bagi kita yang tinggal di negeri orang, sedikitnya kita harus memiliki pengetahuan mengenai busana khas Indonesia yang sering kita kenakan ini.

Buku ini membahas sejarah batik dan bagaimana pengaruh keagamaan seperti Hindu, Buddha, dan Islam meresap ke dalam seni batik. Dikemas dengan cantik bertabur foto-foto yang indah, buku ini mampu memanjakan mata pembaca dengan menghadirkan kompleksitas batik, detil desainnya, dan juga menonjolkan kemahiran luar biasa dari para pembatik di Pulau Jawa. Bagi Anda yang memiliki minat terhadap seni Indonesia, jangan lewatkan buku karya Inger McCabe Elliot ini.