Jumat, Juni 13, 2008

Dari redaksi

Sebagai seorang istri, sudah sewajarnya kita meningkatkan kemampuan dengan menambah ilmu dan memperkaya asupan informasi di segala bidang. Idealnya, kita bisa menjadi seorang homemaker yang terampil sekaligus menjadi seorang pendamping yang berwawasan luas. Kami yakin hal ini juga menjadi keinginan Anda.

Menanggapi keinginan ini, DWP KJRI Hong Kong menghadirkan Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong, Bapak Ferry Adamhar, untuk berbicara mengenai Fungsi dan Tugas KJRI. Informasi ini tentunya amat penting bagi WNI yang tinggal di Hong Kong seperti kita. Inti dari paparan Konjen Ferry Adamhar dapat Anda baca di blog kita bulan ini.

Sajian informasi mengenai kegiatan DWP KJRI Hong Kong lainnya masih terus mewarnai blog kita bulan ini. Selamat membaca, semoga sajian bulan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Foto oleh Mike Murphy diambil dari:

Paparan Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong mengenai Tugas dan Fungsi KJRI

Dalam Pertemuan Anggota lalu Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong, Bapak Ferry Adamhar, memberikan paparan mengenai tugas dan fungsi KJRI. Dalam paparannya, Konjen menjelaskan bahwa tugas utama KJRI seperti layaknya perwakilan lain meliputi lima hal, yaitu representing, promoting, protecting, negotiating, dan reporting.

Tugas representing dilakukan tidak hanya dalam kesempatan resmi seperti sidang atau pertemuan bilateral, namun dengan cara yang amat beragam. Perilaku sopan, tutur kata yang baik, dan cara berpakaian yang tepat akan memberi kesan positif mengenai bangsa Indonesia. Mewakili bangsa tidak hanya dilakukan oleh KJRI tetapi juga oleh seluruh warga Indonesia di Hong Kong.

Promoting dilaksanakan di berbagai acara, tentunya dengan mengusung segala tema. KJRI bekerja sama dengan berbagai pihak mempromosikan berbagai sisi Indonesia. Pariwisata, investasi, budaya, makanan, dan masih banyak hal lainnya masuk ke dalam daftar yang harus dipromosikan. Tentunya keberhasilan promosi amat bergantung dengan kerja sama dan bantuan dari semua pihak.

Protecting menjadi beban kerja utama bidang Konsuler dan Tenaga Kerja di KJRI Hong Kong. Protecting berarti melindungi seluruh WNI dan badan hukum Indonesia di Hong Kong sesuai hukum dan peraturan yang berlaku. Saat ini jumlah WNI di Hong Kong mencapai lebih dari 120 ribu jiwa yang sebagian besar terdiri atas tenaga kerja wanita. Untuk itu KJRI melakukan beberapa program seperti welcoming programme, bantuan hukum, exit programme, dan layanan perlindungan lainnya.

Negotiating lebih berkaitan dengan hubungan formal, baik dengan pemerintah lokal atau badan hukum lain. Kita patut memerhatikan kebiasaan setempat dalam bernegosiasi. Di Hong Kong, misalnya, hubungan pribadi menjadi faktor kunci. Untuk itu KJRI senantiasa menjalin hubungan baik, termasuk yang berkaitan dengan hal-hal pribadi, dengan semua orang yang berkaitan dengan kepentingan Indonesia.

Reporting tidak hanya melaporkan program dan kinerja KJRI Hong Kong, tetapi juga menyampaikan perkembangan yang terjadi di Hong Kong. Dalam melaksanakan tugas ini, KJRI harus memperoleh informasi dari berbagai sisi yang berguna bagi kepentingan Indonesia.

Satu hal penting lain yang disampaikan oleh Konjen Ferry Adamhar adalah konsep ‘total diplomacy’. Berbeda dengan pemikiran tradisional bahwa diplomasi hanya dilakukan kalangan diplomatik, ‘total diplomacy’ dilakukan seluruh warga Indonesia. Para anggota DWP KJRI Hong Kong juga menjadi pelaku ‘total diplomacy’ dengan mewakili bangsa Indonesia, mempromosikan berbagai aspek menarik Indonesia, dan membantu mewakili warga Indonesia.

Konjen Ferry Adamhar melalui paparannya telah membuka wawasan dan mengingatkan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia juga berperan aktif dalam memajukan bangsa kita tercinta ini. Dukungan dari kita semua akan turut membantu suksesnya usaha Pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup dan martabat bangsa Indonesia.

Perpisahan dan ulang tahun anggota pada bulan Juni

Di pertemuan anggota bulan ini kita kembali melepas anggota DWP KJRI Hong Kong yang telah sekian lama bergabung dalam organisasi kita tercinta. Kepergian Ibu Aty Salim, Ibu Nina Maringka, dan Ibu Ria Brunton yang harus mengikuti para suami yang berpindah tempat tugas ini tidak berarti putusnya hubungan persaudaraan di antara kita. Walaupun jauh di mata, semoga tali silaturahmi kita akan selalu terjaga. Selamat jalan, Ibu-Ibu semua.

Selain melepas anggota lama, kita juga merayakan hari jadi beberapa Ibu yang berulang tahun pada bulan Juni ini. Selamat ulang tahun kepada Ibu Eva Adamhar, Ibu Yunia Kodhi, Ibu Indah Watty, dan Ibu Tiara Paul. Semoga sukses dan selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Kursus singkat sulam pita di DWP KJRI Hong Kong

Datangnya salah satu pelukis kenamaan Indonesia, Bapak Sri Hadhy, untuk menggelar pameran lukisan ternyata membawa juga berkah terselubung tambahan bagi ibu-ibu DWP KJRI Hong Kong. Apa pasal? Ternyata Ibu Sri Hadhy yang turut mendampingi sang pujaan hati memiliki keahlian sulam pita dan berpengalaman juga mengajarkan ilmu tersebut.

Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh DWP KJRI Hong Kong. Dengan arahan Penasihat DWP KJRI Hong Kong, Ibu Eva Adamhar, kursus singkat sulam pita pun diadakan pada hari Jumat, 13 Juni 2008, pukul 10.00 di Ruang DWP, lantai 17 Gedung KJRI. Kursus diikuti oleh lebih dari sepuluh orang anggota. Semua peserta tampak serius mengikuti kursus, dan dengan amat sabar Ibu Sri Hadhy menjelaskan tahap demi tahap menyulam pita hingga dapat menghasilkan kreasi yang memikat.

DWP KJRI Hong Kong mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Hadhy yang telah bersedia membagi ilmu yang pastinya menjadi bekal yang amat bermanfaat bagi kita semua.

Makan bacang sambil menonton pertandingan perahu naga

Tuen Ng Festival atau Dragon Boat Festival yang dirayakan tanggal 8 Juni 2008 lalu merupakan salah satu festival tradisional Cina besar. Ada berbagai kisah mengenai asal-usul festival ini.

Salah satu versi yang banyak diterima adalah tentang kematian Qu Yuan—seorang penyair kenamaan Cina—pada tahun 278 SM. Qu Yuan adalah bangsawan dari negara Chu di Masa Negara-Negara Berperang. Dikisahkan bahwa Raja negara Chu akan beraliansi dengan negara Qin yang pada saat itu sangat kuat. Qu Yuan menentang gagasan tersebut sehingga dia diasingkan. Selama berada dalam pengasingan, Qu Yuan menciptakan banyak puisi yang menyebabkan dia dikenal sebagai penyair.

Setelah dua puluh delapan tahun berada di pengasingan, negara Chu ditaklukkan oleh negara Qin. Dengan hati pilu menyaksikan keadaan ini, Qu Yuan pun menghabisi nyawanya dengan menenggelamkan diri di sungai Miluo pada hari kelima di bulan kelima (penanggalan bulan tradisional). Penduduk setempat yang mengaguminya kemudian melemparkan makanan ke sungai agar Qu Yuan tidak dimakan ikan.

Menurut versi lain, seorang petani di masa dinasti Song bermimpi bahwa seekor naga di sungai Miluo melahap semua makanan yang disediakan untuk sesaji Qu Yuan. Petani itu menceritakan mimpinya, sehingga para penduduk kemudian menyediakan sesaji yang dibungkus dengan daun. Dipercayai bahwa inilah yang menjadi asal-usul munculnya bacang. Untuk memperingati hal ini, penduduk setempat mengadakan pertandingan dengan perahu naga. Kayuhan dayung di sisi kiri dan kanan perahu ditujukan untuk menakut-nakuti ikan dan juga mencari jasad sang penyair. Inilah asal-usul dari pertandingan perahu naga.

Untuk kita yang tinggal di Hong Kong, pertandingan perahu naga setiap perayaan Tuen Ng Festival bisa disaksikan di Aberdeen, Stanley, Tai Po, dan Shatin. Jangan lewatkan atraksi menarik ini di tahun depan!

Foto diambil dari

Info kursus memasak di Towngas Cooking Centre

Salah satu yang terkenal dari Hong Kong adalah makanannya yang lezat dan membuat orang ketagihan. Selagi kita masih tinggal di Hong Kong, kesempatan untuk belajar memasak makanan langsung dari ahlinya amatlah terbuka lebar. Banyak tempat kursus memasak yang memiliki reputasi tinggi.

Salah satu tempat kursus yang banyak direkomendasikan adalah Towngas Cooking Centre. Bertempat di Basement, Leighton Centre, 77 Leighton Road, Causeway Bay-Hong Kong (telepon: 2576-1535), Towngas menawarkan aneka kursus memasak dengan subjek dan harga menarik. Bagi Anda yang berminat mengikuti kursus, pendaftaran peserta harus dilakukan selambatnya tiga hari sebelum hari kursus. Anda bisa mengajak satu orang teman untuk bekerja sama dan nikmati diskon 50 persen untuk orang kedua yang Anda ajak. Jangan lupa siapkan apron untuk melindungi pakaian Anda dan tempat makanan untuk membawa sampel pulang.

Silakan klik di sini untuk melihat daftar kursus dan tarif yang ditawarkan. Selamat mengikuti kursus!

Foto diambil dari: