Kamis, April 10, 2008

Selamat Jalan, Sahabat... (Ibu Endang Tjahjani A. Setiawan dalam Kenangan)

Satu lagi sahabat meninggalkan kita semua: Ibu Endang Tjahjani Anton Setiawan. Dan perpisahan kali ini begitu tiba-tiba, tanpa rencana, tanpa ucap kata, untuk selamanya. Kamis, 20 Maret 2008, di RS. Pamela Youde-Chai Wan, Ibu Endang—begitu Almarhumah biasa dipanggil—kembali ke pangkuan Ilahi di usia 53 tahun, meninggalkan suami, dua orang anak, dan seorang menantu.

Masih segar dalam ingatan kita pertama kali Ibu Endang beserta keluarga diperkenalkan secara resmi di Ruang Ramayana, KJRI Hong Kong pada bulan September 2006. Sosoknya yang ramah, ceria, dan tidak pernah malu-malu seketika terlihat waktu itu. Semakin jauh kita bergaul dengan Ibu Endang, semakin dalam pula kita mengenal beliau sebagai pribadi yang berani bicara, siap membantu, energik, penuh perhatian, dan setia kawan.

Ibu Endang juga selalu aktif dalam kegiatan DWP KJRI Hong Kong. Sebagai Ketua Bidang Sosbud DWP KJRI Hong Kong, beliau sangat serius dan cermat dalam menjalankan tugas. Semua laporan dan program kerja yang menjadi tanggung jawabnya tertata rapi dan selalu ada saat diperlukan. Beliau juga merupakan salah satu di antara sekian banyak anggota yang rajin mengikuti pengajian dan kursus-kursus yang diadakan di lingkungan DWP KJRI Hong Kong.

Di usianya yang sudah tidak bisa dibilang muda lagi, Ibu Endang masih ikut meramaikan pertandingan tenis meja pada peringatan HUT RI ke-62. Ketika beliau mendapat kepercayaan untuk menjadi Ketua Panitia Konsumsi pada Peringatan HUT RI ke-62, tanggung jawab itu diembannya dengan sungguh-sungguh dengan hasil yang sama sekali tidak mengecewakan. Beliau juga tidak segan-segan membantu menyanggul dan merias wajah beberapa teman saat bersiap-siap menghadiri Resepsi Diplomatik Peringatan HUT RI ke-62.

Bagi beberapa anggota DWP KJRI Hong Kong yang masih junior, Ibu Endang identik dengan sosok seorang ibu. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kebersamaan kita dengan beliau. Ibu Endang selalu menjadi pendengar yang baik. Setiap cerita ataupun keluhan selalu mendapat perhatiannya. Beliau akan spontan memberi saran dan masukan apabila diperlukan, tanpa berkesan menggurui. Tak bosan-bosannya beliau mengingatkan semua orang untuk selalu mengutamakan kepentingan keluarga. Beliau selalu terbuka dan sebagai istri Kepala Unit Komunikasi KJRI Hong Kong yang sudah pernah menetap di berbagai negara, beliau tidak segan-segan membagi kiat dan pengalamannya untuk survive di lingkungan baru.

Tak terhitung banyaknya kenangan manis yang telah dilalui bersama Ibu Endang. Ibu Endang dengan humor dan celetukannya yang terkadang nyeleneh sering kali membuat tawa kita pecah. Mengingat beliau dengan ‘kantong ajaib Doraemon’ alias tas tangan berisi bermacam-macam bawaannya yang seabrek itu pun senantiasa menyunggingkan senyum di bibir kita. Tawa renyahnya selalu menular kepada orang-orang di sekitarnya dan mencerahkan suasana.

Selamat jalan Ibu Endang, kenangan indah bersama Ibu akan selalu terjaga dalam hati kami. Kami yakin bahwa apa pun yang terjadi merupakan ketetapan terbaik dari Yang Maha Kuasa. Terima kasih atas segala kebaikan Ibu. Semoga Tuhan Yang Maha Penyayang membalas semua itu.


(Foto-foto perjalanan terakhir mendiang Ibu Endang saat dimandikan di Pemakaman Islam Happy Valley-Hong Kong sampai dimakamkan di TPU Karet Bivak-Jakarta Pusat pada hari Minggu, 23 Maret 2008, bisa dilihat di Galeri Foto.)

Tidak ada komentar: